Friday 29 January 2016

Sejarah Kereta Api Rancaekek-Jatinangor-Tanjung Sari



Sejarah Kereta Api Rancaekek-Jatinangor-Tanjung Sari
Selain kebun teh milik tuan Baron, Jatinangor juga terkenal karena keberadaan kereta api. Trayeknya yaitu Rancaekek-Jatinangor-Tanjung Sari. Di Jatinangor stasiunnya terletak di tempat yang sekarang menjadi Dinas Pendidikan, seberang warung Kalde, sayangnya, kenangan yang masih ada hingga saat ini hanya tangganya saja.

Menurut buku Wajah Bandoeng Tempo Dulu, jalur KA tersebut diresmikan pada 23 Februari 1918, dan diurus oleh SS (Staats Spoorwegar) perusahaan kereta api zaman Belanda. Rutenya yaitu stasiun Rancaekek, memotong jalan mobil di Cipacing, masuk Cipacing, lalu masuk ke jalan mobil dekat kampung Caringin, Cikuda, Jembatan Caringin, Cileles, dan Tanjung Sari. Sayangnya rutenya ini tidak melewati Sumedang, awalnya memang pernah direncanakan, tetapi permasalahan ada di kawasan Cadas Pangeran. Jurang dan cadasnya terlalu curam sehingga tidak cocok untuk dijadikan jalan rel kereta api.

Dari Rancaekek tidak terus ke Bandung, kalau mau langsung ke Bandung harus ganti kereta. Bekas rel kereta disebutnya tanah SS. Sekarang sudah tidak terlihat bekas-bekas adanya rel kereta api, karena lahan tersebut sudah dijadikan kebun atau malah sudah dijadikan bangunan,

“Kalau di Tanjung Sari ada desa yang namanya Desa SS, asal muasalnya ya dari sana juga. Tempatnya dekat dengan alun-alun. Halte Tanjung Sari adanya di sebelah Utara Jembatan. Jembatan itu juga dilewati oleh rel,” tambah Surpiatna.

Menurut Bah Idik, seorang teman lama Surpiatna, pemberhentian kereta api itu berada di Tanjung Sari. Jam pertama adalah jam lima subuh, jalannya dari Tanjung Sari tiba di Jatinangor jam lima seperempat, sampai ke Rancaekek setengah enam kurang. Jalan keduanya jam enam, jalan dari Rancaekek, sampai di Jatinangor jam enam lewat sedikit. Sampai ke Tanjung Sari jam setengah tujuh. Jam ketiganya jam tujuh dari Tanjung Sari, dan begitulah bolak-balik. Tengah hari baru istirahat. Setelah itu jam lima sore dari rancaekek ke Tanjung Sari. Jalur kereta api ini, sangat besar bantuannya bagi pemerintah dan masyarakat, baik yang mau pergi ataupun bagi yang mau usaha.

Dulu tidak ada penumpang yang tidak kebagian duduk, karcis yang dijual selalu karcis duduk. Yang ketahuan tidak membeli karcis dihukum tanpa ampun.
 
 
 
sumber : Harianto Arif. (2003). Jatinangor Guidebook. Jatinangor: Sapta Media Communication, inc.

Jembatan Cincin yang Bersejarah, Eksotis dan Terlupakan

Bagi sebagian orang, kawasan pendidikan Jatinangor, kabupaten Sumedang mungkin hanya terkenal dengan beberapa perguruan tingginya. Namun, apabila kita bertanya kepada orang-orang Bandung yang sudah berumur, maka yang terlintas di benak mereka adalah perkebunan karet dan teh. Memang, Jatinangor yang kita kenal dulunya adalah daerah perkebunan yang luas. Jauh sebelum perguruan tinggi seperti Ikopin, Unwim ataupun Unpad berdiri, daerah ini adalah salah satu penghasil karet dan teh yang cukup besar untuk Belanda.
Jatinangor adalah kawasan yang bisa dibilang banyak memiliki situs bersejarah. Jembatan Cincin salah satunya. Jembatan ini pada awalnya dibangun oleh Staat Spoorwagen Verenidge Spoorwegbedrijf, sebuah perusahaan kereta api milik Belanda pada tahun 1918. Pada saat itu, jembatan ini berfungsi sebagai salah satu jalur kereta api yang menghubungkan daerah Rancaekek dan Tanjungsari. Pada masa itu, kereta ini menjadi penunjang lancarnya perkebunan karet di Jawa Barat.
“Jembatan Cincin mulai dibangun sejak tahun 1918, hingga 1942 sudah tidak ada lagi kereta yang lewat,” ujar Mulyana, salah satu “tetua” yang sudah hampir sembilan puluh tahun tinggal di dekat jembatan cincin. Yang menjadi catatan penting ialah, tanah di Jembatan ini bukanlah milik Belanda, melainkan diklaim secara paksa karena pada saat itu, Indonesia masih daerah jajahan Belanda. Warga setempat pada waktu itu tidak bisa berbuat banyak karena takut akan dibunuh. Ia juga menambahkan, akhirnya, pembangunan Jembatan Cincin diperbolehkan oleh warga sekitar, dengan syarat, tidak mengganggu komplek pemakaman yang ada di bawahnya. Setelah mencapai kesepakatan, Jembatan Cincin pun dibangun.
Sesudah dibangun, rel kereta api ini menjadi jalan penghubung bagi Belanda untuk mengantarkan hasil perkebunan dari daerah Jatinangor ke Bandung, jembatan ini juga lah yang menjadi akses jalan terbaik dari daerah Tanjungsari ke Rancaekek. Pada awalnya memang kereta hanya digunakan untuk hasil perkebunan, namun, menurut Mulyana, kereta ini akhirnya digunakan juga sebagai transportasi bagi kedua warga negara.
Saat bangsa Jepang datang dan mulai menduduki Indonesia pada 1942, Jembatan Cincin pun diambil alih. Tiang dan besi tua yang menjadi rel di jembatan ini dibongkar dan dibawa paksa oleh orang Jepang. “Mungkin karena menurut Jepang sudah tidak terpakai lagi, maka seluruh besi yang ada di ambil sama mereka,” tambah Mulyana. Semenjak itulah, kegiatan “per-kereta api-an” di Jembatan Cincin terhenti.
Jembatan cincin nampak berdiri dengan kokohnya
Jembatan Cincin bisa dibilang memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi, terutama di kalangan masyarakat Jawa Barat. Ironisnya, tempat yang bisa dibilang bersejarah ini masih banyak yang belum mengetahui. Bahkan, oleh warga Sumedang sekalipun. Menurut salah satu warga Kota Sumedang yang tidak mau disebut namanya, setelah tahun ke-11 tinggal di Sumedang, ia baru melihat secara langsung situs bernama “Jembatan Cincin” ini. “Denger, sih, pernah. Tapi, kalo ngeliat, ya, semenjak kuliah di Jatinangor aja,” tuturnya.
Keadaan Jembatan Cincin saat ini kurang terawat. Hal ini terlihat dari rusaknya keadaan Jembatan. Sudah banyak semen yang terkelupas dan jalanan di atasnya tidak lagi “mulus”. “Sudah banyak rencana perbaikan, tapi, sampai sekarang belum terwujud,” ujar Ani, salah satu penduduk sekitar Jembatan Cincin. Akhir-akhir ini, Jembatan Cincin dipakai untuk aktifitas warga dan mahasiswa yang kost di sekitarnya, karena, Jembatan ini menghubungkan daerah Cikuda dengan Universitas Padjadjaran (Unpad).
Jalan di atas jembatan cincin tampak rusak dan tidak terurus
Dinilai dari pemandangan seputar Jembatan, bisa dibilang sangat indah. Anda akan melihat komplek pemakaman, sawah dan pemandangan daerah Jatinangor dari atas Jembatan ini. Anda juga bisa melihat Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Unpad, dan fakultas lainnya. Apabila Anda melihat dari jauh, Anda dapat merasakan eksotisme jembatan yang sudah tua ini. Berpadu dengan pemandangan sekitar yang indah. Sayangnya, Jembatan ini dirasa kurang mendapat perhatian dari pemerintah setempat. Penasaran dengan Jembatan Cincin? Datang saja ke Jalan Jembatan Cincin, Desa Hegarmanah, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Kalau bukan kita yang melindungi, siapa lagi?
Pemandangan sawah dan gunung terlihat dari atas jembatan cincin
oleh :
– Muhamad Iko Dwipa Gautama
– Alika Nugraha
– Hafiz Sezario Indra
 Sumber : 
http://citizenmagz.com/?p=3683

******Jatinangor Masa Silam*****


******Jatinangor Masa Silam*****


Jatinangor adalah kawasan yang hingga masa kini memiliki beberapa jejak masa silam yang menarik untuk di ketahui. Layaknya kota Bandung, Jatinangor juga meninggalkan beberapa peningglan khas Belanda.
Salah satunya adalah bangunan yang kini di pakai sebagai gedung rektorat Unwim di jalan Winaya Mukti. Bangunan ini seperti gedung-gedung yang dibuat pada awal abad XX, menggunakan atap yang mencirikan bangunan tradisional Indonesia dan menggunakan teknologi bangunan gaya Eropa. Gaya semacam ini disebut Indo-Eropeesche Architectuur Stiijl.
Karena curah hujan yang tinggi dan sinar matahari yang terik, penggunaan atap sangat diperlukan sebagai fungsi pelindung selain sebagai suatu hiasan. Bentuk atap seperti inilah yang kemudian memberi inspirasi pada gaya gedung-gedung di Unpad, Unwim, Ikopin, dan Bandung Giri Gahana (BGG).
Di sebelah gedung rektorat Unwim, terdapat sebuah menara yang dibuat dengan gaya romantik dengan hiasan-hiasan di empat sisinya. Menurut penduduk di sekitar Jatinangor, menara itu adalah menara sirine dan jam yang memberi waktu bagi penyadap karet Cultuur Ondernemingen Van Maatschapaij Baud untuk memulai bekerja dan mengambil mangkok lateks yang sudah penuh. Menara itu kini berusia sekitar 160 tahun.
Cultuur Ondernemingen Van Maatschapaij Baud didirikan pada tahun 1841, milik Baron Baud, seorang berkebangsaan Jerman yang menginvestasikan modalnya besama swasta Belanda. Rumah Baron Baud, pemilik perkebunan Jatinangor dan emplasemennya, dahulu terletak disebelah utara menara dan oleh penduduk disebut Loji.
Seratus meter disebelah barat terdapat dua nisan yang tidak bernama dibawah pohon kihujan, pohon mahoni, dan cemara yang berusia lebih dari 90 tahun. Itulah makam Baron Baud pendiri Onderneming dan Putrinya yang bernama Memosa. Menurut cerita, Baud menikah dengan Nyai dari Bogor bernama Ibu Inciah yang makamnya hilang dibawah gedung Ikopin sekarang.
Disebelah timur kampus Unpad tepatnya disebrang kampus Fikom, terdapat jembatan kereta api kerajaan Belanda SS (Staat Spoorwegen).
Jalur transportasi kereta api yang menghubungkan Bandung-Jatinangor-Tanjungsari tersebut mulanya digunakan untuk membawa hasil perkebunan. Saat ini jembatan yang dikenal dengan nama jembatan Cincin tersebut digunakan oleh masyarakat untuk membawa barang-barang keperluan sehari-hari dan jalan bagi mahasiswa yang kost di sekitar Cikuda untuk menuju kampus Unpad. Beberapa mahasiswa memanfaatkan jembatan itu untuk rapelling.
Jatinangor Sebagai Pusat Pendidikan
Jatinangor, sejak tahun 1987 ditetapkan oleh Gubernur Jawa Barat menjadi kawasan pendidkan. Lahan bekas perkebunan karet yang luasnya 962 hektar ini, berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jabar Nomor 593/3590/1987 di ubah fungsinya menjadi kota pendidkan tinggi. Kota Tsukuba di Jepang menjadi acuan pengembangan kawasan ini.
Usulan menjadikan Jatinangor sebagai kota perguruan tinggi yang semakin marak. Sampai tahun 1980 misalnya, di Bandung sudah terdapat 16 Universitas, Institut, dan perguruan tinggi, 25 akademi, dan 15 lembaga penelitian, dengan jumlah mahasiswa mencapai 60.128 orang.
Oleh karena alasan itulah, kegiatan pendidikan sejumlah perguruan tinggi di pindahkan ke Jatinangor, yang dilakukan bertahap mulai tahun 1992. Alokasi penggunaan lahan bekas perkebunan karet itu antara lain untuk STPDN 200 ha, Ikopin 28 ha, Unwim 53 ha, dan Unpad 175 ha. Selain itu disiapkan pula lapangan golf seluas 170 ha, kebun binatang 177 ha, tanah perkemahan Pramuka 66 ha, tanah cadangan 47 ha, dan kawasan konservasi.
Sejarah Kereta Api
Selain kebun teh milik tuan Baron, Jatinangor juga terkenal karena keberadaan kereta api. Trayeknya yaitu Rancaekek-Jatinangor-Tanjung Sari. Di Jatinangor stasiunnya terletak di tempat yang sekarang menjadi Dinas Pendidikan, seberang warung Kalde, sayangnya, kenangan yang masih ada hingga saat ini hanya tangganya saja.
Menurut buku Wajah Bandoeng Tempo Dulu, jalur KA tersebut diresmikan pada 23 Februari 1918, dan diurus oleh SS (Staats Spoorwegar) perusahaan kereta api zaman Belanda. Rutenya yaitu stasiun Rancaekek, memotong jalan mobil di Cipacing, masuk Cipacing, lalu masuk ke jalan mobil dekat kampung Caringin, Cikuda, Jembatan Caringin, Cileles, dan Tanjung Sari. Sayangnya rutenya ini tidak melewati Sumedang, awalnya memang pernah direncanakan, tetapi permasalahan ada di kawasan Cadas Pangeran. Jurang dan cadasnya terlalu curam sehingga tidak cocok untuk dijadikan jalan rel kereta api.
Dari Rancaekek tidak terus ke Bandung, kalau mau langsung ke Bandung harus ganti kereta. Bekas rel kereta disebutnya tanah SS. Sekarang sudah tidak terlihat bekas-bekas adanya rel kereta api, karena lahan tersebut sudah dijadikan kebun atau malah sudah dijadikan bangunan,
“Kalau di Tanjung Sari ada desa yang namanya Desa SS, asal muasalnya ya dari sana juga. Tempatnya dekat dengan alun-alun. Halte Tanjung Sari adanya di sebelah Utara Jembatan. Jembatan itu juga dilewati oleh rel,” tambah Surpiatna.
Menurut Bah Idik, seorang teman lama Surpiatna, pemberhentian kereta api itu berada di Tanjung Sari. Jam pertama adalah jam lima subuh, jalannya dari Tanjung Sari tiba di Jatinangor jam lima seperempat, sampai ke Rancaekek setengah enam kurang. Jalan keduanya jam enam, jalan dari Rancaekek, sampai di Jatinangor jam enam lewat sedikit. Sampai ke Tanjung Sari jam setengah tujuh. Jam ketiganya jam tujuh dari Tanjung Sari, dan begitulah bolak-balik. Tengah hari baru istirahat. Setelah itu jam lima sore dari rancaekek ke Tanjung Sari. Jalur kereta api ini, sangat besar bantuannya bagi pemerintah dan masyarakat, baik yang mau pergi ataupun bagi yang mau usaha.
Dulu tidak ada penumpang yang tidak kebagian duduk, karcis yang dijual selalu karcis duduk. Yang ketahuan tidak membeli karcis dihukum tanpa ampun.

Sejarah dan Asal-Usul Kujang

pusaka kujang prabu siliwangi

Hasil gambar untuk asal muasal senjata kujang
Sejarah Singkat  Asal usul Pusaka Kujang Prabu Siliwangi
Ada pun asal usul Pusaka Kujang Siliwangi ini adalah pusaka peninggalan dari Prabu Siliwangi di mana dijadikan senjata dalam memimpin tahta kerajaan serta kesaktian dari Prabu Siliwangi pada zaman itu. Pusaka ini tersimpan di alam ghaib dan di jaga oleh ribuan khodam dan jin yang sakti supaya tidak bisa diambil oleh manusia. Kecuali sesorang yang memiliki ilmu tinggi serta kewaskitaan dan kemampuan pertapaan dan tirakat yang berat, maka tidak akan mungkin bisa mengambilnya. Dengan segala kerendahan hati, Ki Satria Pamungkas sebagai seorang yang mendalami dunia supranatural serta Kolektor benda pusakan dan benda bertuah lainnya, baik dari alam ghaib maupun alam nyata. Ki Satria Pamungkas  sangat termotivasi tinggi untuk berjuang mendapatkan Pusaka Kujang  Siliwangi ini supaya bisa jauh lebih bermanfaat di tangan manusia dari pada hanya di alam ghaib semata. Akhirnya hasil telisik dan pencarian deteksi serta perburuan secara ghaib Ki Satria Pamungkas bisa mendapatkan Pusaka Kujang Siliwangi dengan susah payah dengan mengerahkan segala ilmu serta kemampuan dan usaha baik fisik, psikologis, materi, kekuatan supranatural energi yang sangat tinggi untuk mampu mendapatkan Pusaka Kujang  Siliwangi ini di hadirkan untuk Anda. Dengan tujuan manfaat yang bisa dirasakan dan merubah diri Anda untuk lebih baik berkah ''Sarana'' Pusaka Kujang  Siliwangi bagi Anda.

Tuah/Yoni/Fungsi Sebagai

Adapaun Pusaka Kujang Siliwangi ini tidak sembarangan, yaitu secara khusus dan istimewa mempunyai daya tuah/ manfaat untuk kejayaan dan kekayaan tingkat tinggi, kewibawaan & kharisma yang sangat luar biasa, “sebagai sarana pegangan dan senjata” utama untuk bisa memenangkan kanca politik, jabatan seperti CAGUB, CAPRES, CABUB, Camat, Kepala Desa, dan pencalonan lainnya untuk mendapatkan posisi atas / posisi sangat penting dalam dunia politik, bisnis, kekuasaan, atau posisi dalam usaha keluarga, serta kekuatan dan kemampuan kharisma yang istimewa yang mampu mempengaruhi banyak orang dengan bicara saja. Untuk lebih jelasnya Anda dapat menyimak manfaat utama lainnya secara terperinci pada keterangan di bawah ini:
Energi khodam Pusaka Kujang  Siliwangi mampu membuat Anda mendapatkan kejayaan dan kekayaan dalam hidup.
Pendukung Jabatan, untuk merebutkan dan mendapatkan posisi / jabatan maupun mempertahankan jabatan Anda.
Memunculkan energi kewibawaan dan kharisma tinggi yang sangat kuat sehingga orang-orang tanpa terkecuali, akan menghormati dan segan dengan Anda.
Membuat orang lain menjadi patuh dalam perintah dan saran Anda.
Membuat Anda menjadi pemimpin yang mampu mengatur serta disegani oleh siapa pun yang Anda pimpin.
Khodam Pusaka Kujang  Siliwangi akan membantu Anda dalam memenangkan segala  bentuk persaingan, baik politik, bisnis, maupun pergolakan bisnis usaha keluarga.
Membuat Anda jauh lebih mudah untuk medapatkan pendukung dan memenangkan perkara politik.
Membantu Anda meraih jabatan / posisi yang Anda inginkan di dalam perusahaan atau lahan bisnis.
Menjadikan diri Anda terhindar dari fitnah yang dibuat oleh lawan maupun kawan.
Mempengaruhi alam jiwa dan naluri orang-orang yang tadinya membenci atau tidak suka Anda agar berubah tunduk dan takluk kepada Anda, sehingga suka dan menghormati Anda.
Meningkatkan skill / keahlian Anda dalam berbicara dan tampil alami di depan banyak orang/ umum.
Semua ucapan yang Anda sampaikan akan berkesan dan menjadi sebuah hal yang akan ditaati.
Memudahkan Anda menjalin dhubungan dan menemukan rekan/ relasi baik bisnis dan politik sebanyak mungkin.
Energi Pusaka Kujang  Siliwangi akan membuat Anda lebih mudah mendapatkan dukungan orang lain dalam memenangkan suatu perkara.
Saran dan ucapan Anda mampu meredakan emosi seseorang serta mendamaikan segala perkara.
Meningkatkan peluang dan kesempatan besar dalam memenangkan segala macam kompetisi dan pemilihan.
Menajdikan orang lain sangat percaya pada diri Anda.
Anda akan lebih mudah meluluhkan atasan atau pun bawahan dan rekan Anda.
Berfungsi untuk mempertahankan jabatan dan posisi yang Anda inginkan.
Membuat orang lain dengan sukarela dan ikhlas memenuhi dan mematuhi apa yang Anda perintahkan.
Gertakan Anda mampu membuat orang lain gugup, gentar dan gemetar sampai tidak berkutik.
Memunculkan kharisma yang sangat kuat di hadapan siapapun, lawan atau kawan.
Sebagai sarana untuk mencapai kesuksesan, kejayaan, kekayaan lahir dan batin.
Khodam Pusaka Kujang Siliwangi akan selalu melindungi Anda dari segala macam ancaman baik yang bersifat fisik dan metafisika atau ghaib, santet, pelet, guna-guna dls.
Anda akan mempunyai kemampuan untuk menjadi lebih bijaksana dalam menyelesaikan suatu persoalan.
Meningkatkan potensi besar dalam diri Anda agar Anda mudah sukses dan berhasil di dalam segala hal dan segala bidang yang Anda minati dan inginkan.
Meningkatkan dan memunculkan kekuatan dalam mendatangkan dan menguasai berbagai macam ilmu baik yang bersifat nyata maupun ghaib.
Memudahkan Anda menemukan jalan/cara menuju kesuksesan dan kejayaan, keberhasilan dalam segala hajat.
Memunculkan rasa percaya diri yang sangat tinggi.
Menjadikan diri Anda menjadi pribadi yang mantap, bahagia dan sehat sentosa dengan energi Pusaka Kujang  Siliwangi.
Memperluas kesempatan Anda dalam mendapatkan berbagai keberuntungan dalam hidup dan segala bidang.
Memudahkan diri Anda untuk kuat berfikir, cerdas dan berkuasa, berkualitas dalam segala bidang dan mampu memimpin dan menjadi panutan serta anugrah kekuasaan layaknya Prabu Siliwangi yang sudah melegenda.
Pusaka Kujang  Siliwangi menjadi wasilah sarana keselamatan dan perlindungan diri serta keluarga Anda.
Pusaka Kujang  Siliwangi sebagai saran untuk kesaktian dan kekuatan supranatural, sarana raga sukma dan perjalanan astral.

Cara Menggunaan Pusaka Kujang  Siliwangi?
Cara penggunaannya sangat mudah. Pusaka Kujang  Siliwangi bisa Anda bawa disaat membutuhkan, di taruh di tas atau mobil, sangat tepat jika Anda simpan di rumah atau tempat usaha atau kantor tempat kerja. Pusaka Kujang Siliwangi boleh digunakan oleh siapapun tanpa terkecuali. Tidak ada pantangan ataupun efek samping bagi pemilik/pengguna Pusaka Kujang  Siliwangi. . Boleh dimiliki agama apapun. Akan kami ajarkan mantra cara memanfaatkan energi dan khodam pusaka ini...

Terletak di Kampung Ciburuy, Desa Pamalang, Kec. Bayongbong. Dari kota Kecamatan kira-kira 3,5 Km menuju ke arah tenggara, sedangkan jarak dari pusat kota kurang lebih 17 Km, dapat dicapai baik oleh kendaraan roda empat dan roda dua melalui jalan desa yang sudah beraspal.

Luas Situs Kabuyutan Ciburuy bagaikan museum mini yang menyimpan benda cagar budaya. Ada 3 rumah adat di sana, yaitu Bumi Padaleman, Bumi Patamon dan Lumbung Padi (Leuit). Bumi padaleman menyimpan benda-benda berupa naskah kuno daun lontar dan nipah. Sedangkan Bumi Patamon menyimpan benda-benda yang berupa senjata tajam seperti keris, kujang, trisula dan alat kesenian yaitu Goong Renteng yang menjadi cikal bakal kesenian degungsekarang. Benda-benda peninggalan sejarah dan purbakala di situs Kabuyutan Ciburuy berasal dari peninggalan masa Megalitik dan Klasik. Upacara ritual yang dilaksanakan pada hari Rabu, minggu ke-3 bulan Muharam pada malam kamis pukul 19.30, yang disebut upacara Seba. Merupakan suatu bentuk peninggalan di jaman Prabu Siliwangi yang kemudian dilanjutkan oleh anaknya Prabu Kian Santang. Pada zaman dahulu tempat ini oleh Prabu Kian Santang digunakan sebagai arena pertarungan dengan jawara-jawara di pulau Jawa. Awal mula tempat ini dijadikan tempat pertarungan karena pada suatu hari Prabu Kian Santang menemukan sebuah keris dan beliau mendapat amanat untuk menencapkannya pada sebuah batu sehingga dari batu tersebut keluarlah air lalu beliau disuruh mengikatkan keris tersebut pada sorbannya lalu keris tersebut dihanyutkan sehingga keris itu berhenti pada suatu tempat. Di tempat keris tersebut berhenti itulah Prabu Kian Santang akan menemukan lawannya. Pada suatu hari Prabu Kian Santang sedang mengadakan pertarungan di daerah tersebut tetapi tidak adak satupun lawannya yang dapat mengalahkan Prabu Kian Santang, hingga pada suatu saat datanglah utusan Sayyidin Ali yaitu H. Mustafa untuk melawan Prabu Kian Santang. Akhirnya Prabu Kian Santang mampu dikalahkan. Setelah Prabu Kian Santang dikalahkan, H Mustafa memberikan amanat kepada beliau untuk pergi ke Tanah Suci untuk bertemu dengan Sayyidin Ali dan senjata-senjata Prabu Kian Santang ditinggalkan di Ciburuy.

Peninggalan sejarah yang terdapat di Situs Ciburuy ini antara lain keris, bende (lonceng yang terbuat dari perunggu), kujang (senjata Prabu Siliwangi), trisula, tombak, dan tulisan Jawa Kuno yang ditulis oleh Prabu Kian Santang di atas daun nipa dan daun lontar. Masyarakat sekitar secara rutin mengadakan upacara pencucian keris yang dilaksanakan setiap 1 Muharam. Di kawasan Situs Ciburuy juga terdapat larangan berupa pantangan dimana setiap hari Jumat dan hari Sabtu tidak boleh seorangpun memasuki kawasan Situs Ciburuy.


Thursday 28 January 2016

Sejarah Hubungan Rusia - Indonesia


Nama ”Indonesia” sudah dikenal di Uni Soviet lama sebelum Indonesia merdeka. Dalam buku Prof Guber yang ditulis pada 1933, Indonesia masih bernama Hindia Belanda, namun dalam buku itu telah tercantum nama ”Indonesia”.
Kami menyebut negara ini sesuai dengan sebutan yang digunakan oleh pejuang Indonesia. Pada 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya dan melancarkan perang melawan kolonialisme. Kemenangan perang dan kemerdekaan menjadi hak rakyat Indonesia, namun pengakuan dari komunitas internasional sangat penting.
Uni Soviet, Ukraina, Belarus, dan sekutu-sekutu Rusia di PBB mengecam keras agresi Belanda terhadap Indonesia. Pada 1948, Uni Soviet berupaya membuka hubungan diplomatik pertama dengan pemerintah Republik Indonesia. Bahkan, pernah perwakilan dari Indonesia dan Uni Soviet menandatangani kesepakatan di Praha, namun kesepakatan tersebut dibatalkan karena Indonesia mendapat tekanan kuat dari Belanda.
Tepatnya pada 24 Desember 1949, Uni Soviet menerima pesan resmi mengenai kesepakatan hubungan antara Belanda dan Indonesia. Setelah itu, Menteri Luar Negeri Uni Soviet Andrei Vyshinsky mengirimkan telegram kepada Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Dr Mohammad Hatta.
Telegram ini berbunyi: ”Atas nama pemerintah Uni Soviet, saya dengan hormat menginformasikan kepada Anda, sejak pengakuan kedaulatan Republik Indonesia pada 27 Desember 1949 di Den Haag, Belanda, pemerintah Uni Soviet memutuskan mengakui kedaulatan dan kemerdekaan Republik Indonesia dan akan membangun hubungan diplomatik dengan Indonesia.”
Dari situlah hubungan Rusia-Indonesia dimulai. Namun, pertukaran duta besar belum terjadi hingga 1954. Keadaan berlangsung lambat saat itu. Meskipun ada rentang waktu tiga tahun tidak ada pertukaran duta besar antara kedua negara, namun sebenarnya kita telah membangun hubungan diplomatik. Hingga akhirnya pada 1956, Presiden RI Soekarno untuk kali pertama berkunjung ke Uni Soviet.
Tahun 1956 merupakan tonggak kesepakatan perdagangan pertama kedua negara. Sejak itu, hubungan kedua negara terus berkembang pesat. Awalnya memang tidak mudah. Ini disebabkan adanya perbedaan politik, terutama perbedaan sistem ekonomi kedua negara. Namun, perbedaan tersebut tidak dapat menghalangi kuatnya keinginan kedua negara untuk memperkuat hubungannya.
Pada 1957, Ketua Dewan Tertinggi Uni Soviet (USSR Supreme Soviet) Klim Voroshilov berkunjung ke Indonesia. Jakarta menyambut hangat kedatangannya. Pada akhir 1950-an, Indonesia berupaya meningkatkan perekonomian dan melakukan reformasi dan modernisasi angkatan bersenjatanya. Saat itu, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal AH Nasution datang ke Amerika Serikat (AS) membawa proposal agar mendapat bantuan mereformasi angkatan bersenjata Indonesia.
Namun, AS menolaknya karena masih ada konflik yang belum terselesaikan antara Indonesia dan Belanda, terkait masalah Irian Barat. AS menolak memberi bantuan persenjataan bagi Indonesia karena khawatir akan dipergunakan untuk berperang melawan sekutu AS di Organisasi Traktat Atlantik Utara (NATO), yaitu Belanda.
Mendapat penolakan dari AS, Indonesia kemudian berpaling ke Uni Soviet. Indonesia tidak hanya mendapatkan apa yang dibutuhkan, namun dengan dukungan Uni Soviet, Indonesia mampu mengembangkan teknologi dan pengetahuannya. Angkatan bersenjata Indonesia saat itu hanya dilengkapi persenjataan dari Perang Dunia II.
Tidak hanya dari segi kuantitas, dari segi kualitas pun kekuatan persenjataan Indonesia tidak memenuhi persyaratan untuk melindungi ribuan pulau yang tersebar seluas 2 juta km persegi di wilayahnya. Saat itulah, Uni Soviet banyak memasok peralatan militer kepada Indonesia. Mulai tank, kapal perang, dan pesawat tempur dari berbagai jenis. Tentu saja semua ini tidak cuma-cuma.
Ini merupakan bagian dari kredit sebesar USD1 miliar dan Indonesia telah membayar lunas semuanya pada pertengahan 1990-an. Tidak hanya memasok peralatan militer, Uni Soviet juga memberikan pelatihan teknis kepada tentara dan jenderal asal Indonesia di akademi militer di Moskow dan Leningrad (Saint Petersburg). Selain itu, Rusia juga mengirim 1.000 instruktur ke berbagai daerah di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Madiun.
Indonesia percaya penuh atas bantuan Rusia ini, begitu pula Rusia, karena hubungan kedua negara didasarkan pada ketulusan dan kejujuran. Jika ada sesuatu yang tidak beres, kedua pihak akan saling mengingatkan. Kami sadar Indonesia merupakan negara yang masih kurang pengalaman militernya, terutama pengalaman teknis. Belanda tidak mewarisi Indonesia budaya berkaitan kemampuan teknis, yang sebenarnya membutuhkan beberapa generasi untuk dapat menguasainya.
Beberapa dekade terakhir, Indonesia telah berkembang pesat dan ini berkat kerja sama militer Indonesia-Uni Soviet yang berpengaruh secara signifikan. Namun, bukan berarti hubungan baik kedua negara hanya terkait hubungan militer semata. Uni Soviet juga banyak bekerja sama dengan Indonesia dalam membangun infrastruktur sipil seperti Rumah Sakit Persahabatan di Jakarta, stadion dan reaktor nuklir percobaan di Serpong.
Sayangnya, kondisi luar negeri dan domestik Indonesia tidak dapat memberi dukungan pada proyek-proyek ini. Karena ketiadaan dana, beberapa proyek ini ditinggalkan. Pada 1966–1967, ketika kondisi politik di Indonesia yang berada dalam kekuasaan Orde Baru berubah drastis, namun hubungan kedua negara masih tetap terjaga. Kedua negara sadar akan perbedaan ideologinya, akan tetapi tetap menjaga hubungan dalam batas-batas yang wajar.
Selama 30 tahun kekuasaan Orde Baru, yang berakhir pada 1998 lalu, hubungan kedua negara masih tetap terjaga. Dan sekarang kedua negara memasuki tahapan baru hubungan yang didasarkan pada saling membutuhkan antara satu dengan yang lain. Uni Soviet, yang sekarang berubah menjadi Federasi Rusia, tengah menanti kunjungan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia akan menjadi presiden keempat yang pernah berkunjung ke Rusia, setelah Soekarno, Soeharto, dan Megawati Sukarnoputri.
Masih banyak hal yang luput dari perhatian dan pemikiran kita. Namun, di atas semua itu, di dunia yang kompleks ini, kita perlu memikirkan soal format globalisasi. Pada 2000, MPR mengindikasikan bahwa globalisasi merupakan proses yang penting, namun bisa pula menjadi ancaman bagi Indonesia pada bidang-bidang tertentu. Dalam kerangka ini, kita berharap supaya pemerintahan SBY dapat menemukan format dalam proses globalisasi ini.
Penting bagi Indonesia mencari format baru dalam hubungan internasional. Dan kerja sama Rusia-Indonesia sebagai bagian dari pencarian format baru ini, sangat penting. Hubungan Indonesia-Rusia tidak hanya terbatas pada hubungan antar politikus dan pejabat negara, namun juga pada tataran hubungan dengan masyarakat sipil. Banyak warga negara Indonesia yang belajar di universitas-universitas Rusia. Dan seluruh hubungan baik ini menunjukkan bahwa sebenarnya Indonesia menjadi fokus perhatian di Rusia.(*)
ALEXEI YU. DRUGOV
Doktor Ilmu Politik, Kepala Riset The Oriental Studies University
(Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia).



Sumber :
http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=7006&coid=4&caid=33&gid=2

Televisi

Televisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kotak TV dengan layar yang datar (Sony Trinitron)
Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom (hitam-putih) maupun berwarna. Kata "televisi" merupakan gabungan dari kata tele (τῆλε, "jauh") dari bahasa Yunani dan visio ("penglihatan") dari bahasa Latin, sehingga televisi dapat diartikan sebagai “alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual/penglihatan.”
Penggunaan kata "Televisi" sendiri juga dapat merujuk kepada "kotak televisi", "acara televisi", ataupun "transmisi televisi". Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara tidak formal sering disebut dengan TV (dibaca: tiviteveataupun tipi.)
Kotak televisi pertama kali dijual secara komersial sejak tahun 1920-an, dan sejak saat itu televisi telah menjadi barang biasa di rumah, kantor bisnis, maupun institusi, khususnya sebagai sumber kebutuhan akan hiburan dan berita serta menjadi media periklanan. Sejak 1970-an, kemunculan kaset videocakram laserDVD dan kini cakram Blu-ray, juga menjadikan kotak televisi sebagai alat untuk untuk melihat materi siaran serta hasil rekaman. Dalam tahun-tahun terakhir, siaran televisi telah dapat diakses melalui Internet, misalnya melalui iPlayer dan Hulu.
Sekelompok keluarga berkebangsaan Amerika sedang menonton TV, 1958
Walaupun terdapat bentuk televisi lain seperti televisi sirkuit tertutup, namun jenis televisi yang paling sering digunakan adalah televisi penyiaran, yang dibuat berdasarkan sistem penyiaran radio yang dikembangkan sekitar tahun 1920-an, menggunakan pemancar frekuensi radio berkekuatan tinggi untuk memancarkan gelombang televisi ke penerima gelombang televisi.
Penyiaran TV biasanya disebarkan melalui gelombang radio VHF dan UHF dalamjalur frekuensi yang ditetapkan antara 54-890 megahertz[1]. Kini gelombang TV juga sudah memancarkan jenis suara stereo ataupun bunyi keliling di banyak negara. Hingga tahun 2000, siaran TV dipancarkan dalam bentuk gelombang analog, tetapi belakangan ini perusahaan siaran publik maupun swasta kini beralih ke teknologi penyiaran digital.
Sebuah kotak televisi terdiri dari bermacam-macam sirkuit elektronik didalamnya, termasuk di antaranya sirkuit penerima dan penangkap gelombang penyiaran. Perangkat tampilan visual yang tidak memiliki perangkat penerima sinyal biasanya disebut sebagai monitor, bukannya televisi. Sebuah sistem televisi dapat dipakai dalam berbagai penggunaan teknologi seperti analog (PALNTSCSECAM), digital (DVBATSCISDB dsb.) ataupun definisi tinggi (HDTV). Sistem televisi kini juga digunakan untuk pengamatan suatu peristiwa, pengontrolan proses industri, dan pengarahan senjata, terutama untuk tempat-tempat yang biasanya terlalu berbahaya untuk diobservasi secara langsung.
Televisi amatir (ham TV atau ATV) digunakan untuk kegiatan percobaan dan hiburan publik yang dijalankan oleh operatorradio amatir. Stasiun TV amatir telah digunakan pada kawasan perkotaan sebelum kemunculan stasiun TV komersial.[2]
Televisi telah memainkan peran penting dalam sosialisasi abad ke-20 dan ke-21. Pada tahun 2010iPlayer digunakan dalam aspek media sosial dalam bentuk layanan televisi internet, termasuk di antaranya adalah Facebook dan Twitter.[3]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Sejarah awal[sunting | sunting sumber]

Pada masa awal perkembangannya, televisi menggunakan gabungan teknologi optik, mekanik, dan elektronik untuk merekam, menampilkan, dan menyiarkan gambar visual. Bagaimanapun, pada akhir 1920-an, sistem pertelevisian yang hanya menggunakan teknologi optik dan elektronik saja telah dikembangkan, di mana semua sistem televisi modern menerapkan teknologi ini. Walaupun sistem mekanik akhirnya tidak lagi digunakan, pengetahuan yang didapat dari pengembangan sistem elektromekanis sangatlah penting dalam pengembangan sistem televisi elektronik penuh.
Gambar pertama yang berhasil dikirimkan secara elektrik adalah melalui mesin faksimile mekanik sederhana, (sepertipantelegraf) yang dikembangkan pada akhir abad ke-19. Konsep pengiriman gambar bergerak yang menggunakan daya elektrik pertama kali diuraikan pada 1878 sebagai "teleponoskop" (konsep gabungan telepon dan gambar bergerak), tidak lama setelah penemuan telepon. Pada saat itu, para penulis fiksi ilmiah telah membayangkan bahwa suatu hari nanticahaya juga akan dapat dikirimkan melalui medium kabel, seperti halnya suara.
Ide untuk menggunakan sistem pemindaian gambar untuk mengirim gambar pertama kali dipraktikkan pada 1881 menggunakan pantelegraf, yaitu menggunakan mekanisme pemindaian pendulum. Semenjak itu, berbagai teknik pemindaian gambar telah digunakan di hampir setiap teknologi pengiriman gambar, termasuk televisi. Inilah konsep yang bernama "perasteran", yaitu proses mengubah gambar visual menjadi arus gelombang elektrik.

1880-an: Cakram Nipkow[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1884Paul Gottlieb Nipkow, seorang mahasiswa 23 tahun di Jerman, mematenkan sistem televisi elektromekanik yang menggunakan cakram Nipkow, sebuah cakram berputar dengan serangkaian lubang yang disusun secara spiral ke pusat cakaram yang digunakan dalam proses perasteran. Setiap lubang cakram diposisikan dengan selisihsudut yang sama agar dalam setiap putarannya cakram tersebut dapat meneruskan cahaya melalui setiap lubang hingga mengenai lapisan selenium peka cahaya yang menghasilkan denyut elektrik. Seiring dengan peletakan posisi gambar yang difokuskan dipusat cakram, setiap lubang akan memindai setiap "iris" horizontal dari keseluruhan gambar. Alat buatan Nipkow ini tidak benar-benar dapat dipraktekkan hingga adanya kemajuan dalam teknologi tabung penguat. Namun, alat tersebut hanya dapat memancarkan gambar "halftone" — dikarenakan lubang dengan posisi tertentu dengan ukuran berbeda-beda — melalui kabel telegraf atau telepon.
Rancangan selanjutnya adalah menggunakan pemindai mirror-drum berputar sebagai perekam gambar dan tabung sinar katode (CRT) sebagai perangkat tampilan. Pada 1907, seorang ilmuwan Rusia, Boris Rosing, menjadi penemu pertama yang menggunakan CRT dalam perangkat penerima dari sistem televisi eksperimental. Dia menggunakan pemindai "mirror-drum" untuk mengirim gambar geometrik sederhana ke CRT.[4] Namun, untuk merekam gambar bergerak masih tidak dapat dilakukan, karena kepekaan detektor selenium yang rendah.

1920-an: Penemuan John Logie Baird[sunting | sunting sumber]

TV 405 hitam putih Murphy dari Ukrania, 1951.
Penemu asal SkotlandiaJohn Logie Baird berhasil menunjukan cara pemancaran gambar-bayangan bergerak di London pada tahun 1925,[5] diikuti gambar bergerakmonokrom pada tahun 1926. Cakram pemindai Baird dapat menghasilkan gambar beresolusi 30 baris (cukup untuk memperlihatkan wajah manusia) dari lensa dengan spiral ganda.[6] Demonstrasi oleh Baird ini telah disetujui secara umum oleh dunia sebagai demonstrasi televisi pertama, sekalipun televisi mekanik tidak lagi digunakan. Pada tahun 1927, Baird juga menemukan sistem rekaman video pertama di dunia, yaitu "Phonovision", yaitu dengan memodulasi sinyal output kamera TV-nya ke dalam kisaran jangkauan audio, dia dapat merekam sinyal tersebut pada cakram audio 10 inches (25 cm) dengan menggunakan teknologi rekaman audio biasa. Hanya sedikit rekaman "Phonovision" Baird yang masih ada dan rekaman-rekaman yang masih bertahan tersebut kemudian diterjemahkan dan diproses menjadi gambar yang dapat dilihat pada 1990-an menggunakan teknologi pemrosesan-sinyal digital.[7]
Pada 1926, seorang insinyur HungariaKálmán Tihanyi, merancang sistem televisi dengan perangkat pemindaian dan tampilan yang sepenuhnya elektronik, dan menggunakan prinsip "penyimpanan isi" di dalam tabung pemindai (atau "kamera").[8][9][10][11]
Pada 1927, seorang penemu Rusia, Léon Theremin, mengembangkan sistem televisi dengan mirror-drum yang menggunakan sistem "video terjalin" untuk menghasilkan resolusi gambar 100 baris.
Pada tahun yang sama, Herbert E. Ives dari Bell Labs berhasil mengirimkan gambar bergerak dari sebuah cakram 50-tingkap yang menghasilkan 16 gambar per menit melalui medium kabel dari Washington, D.C. ke New York City, dan juga melalui gelombang radio dari Whippany, New Jersey.[12] Ives menggunakan layar penayang sebesar 24 x 30 inci (60 x 75 cm). Subjek rekamannya termasuk salah satunya Sekretaris Perdagangan Amerika saat itu, Herbert Hoover.
Pada tahun yang sama pula, Philo Farnsworth berhasil membuat sistem televisi pertama di dunia dengan pemindai elektronik pada kedua perangkat tampilan dan pickup,[13] di mana temuannya ini pertama kali ia demonstrasikan di depan media pers pada 1 September 1928.[13][14]

1930-an: Penyebaran dan penerimaan masyarakat[sunting | sunting sumber]

Braun HF 1, Jerman, 1959
Pada tahun 1936, untuk pertama kalinya olimpiade Berlin disiarkan ke stasiun televisi di Berlin dan Leipzig di mana masyarakat umum dapat menyaksikan setiap perlombaan langsung.[15]
Pada masa awal televisi, kotak televisi elektromekanik mulai secara komersial dijual dari tahun 1928 hingga 1934 di Inggris,[16] Amerika Serikat, dan Rusia.[17] Televisi komersial pertama dijual oleh Baird di Britania Raya pada tahun 1928 dalam bentuk penerima radio ditambah dengan komponen-komponen seperti tabung neon di belakang cakram Nipkow yang menghasilkan gambar kemerahan berukuran sebesar perangko pos yang dapat diperbesarkan lagi menggunakan lensa pembesar. "Televisor" ciptaan Baird ini juga dapat digunakan tanpa radio. Televisor yang dijual pada tahun 1930–1933 merupakan pemasaran televisi masal yang pertama. Kira-kira 1.000 unit Televisor berhasil dijual.[18]
Kotak televisi elektronik komersial pertama dengan tabung sinar katode diproduksi olehTelefunken di Jerman pada 1934,[19][20] diikuti oleh produsen elektronik yang lain diPerancis (1936),[21] Britania Raya (1936),[22] dan Amerika Serikat (1938).[23][24]
Pada tahun 1936, Kálmán Tihanyi menerangkan prinsip televisi plasma, yaitu sistem panel datar yang pertama.[25][26]
Pada tahun 1938 di Amerika, televisi berukuran 3 inches (7.6 cm) dijual seharga 125 USD (setara dengan 1.863 USD pada tahun 2007.) Model termurah televisi berukuran 12 inches (30 cm) adalah seharga $445 (setara dengan $6.633 per 2007).[27]
Tahun penerimaan TV menurut negara
  1939 dan sebelum
  1940 — 1949
  1950 — 1959
  1960 — 1969
  1970 — 1979
  1980 — 1989
  1990 — 1999
  2000 dan selepas
  Tidak ada televisi
  Tidak ada data
Kira-kira sebanyak 19.000 unit televisi elektronik telah diproduksi di Britania, 1.600 unit di Jerman, dan 8.000 unit di Amerika,[28] sebelum akhirnya War Production Board terpaksa menghentikan produksi TV pada April 1942karena pecahnya Perang Dunia II.
Penggunaan TV di Amerika Serikat meningkat kembali pasca Perang Dunia II setelah produksi TV diizinkan kembali pada Agustus 1945. Pasca perang, jumlah pemilik TV di Amerika meningkat sekitar 0,5% pada tahun 1946, lalu naik 55,7% pada tahun 1954, dan naik sampai 90% pada tahun 1962.[29] Di Britania, jumlah pemilik TV meningkat dari 15.000 pada tahun 1947, lalu 1,4 juta pada tahun 1952, hingga 15,1 juta pada tahun 1968.

Komponen kotak televisi[sunting | sunting sumber]

Secara umum cara kerja kotak TV berawal dari antena yang menerima input frekuensi radio (RF) berupa frekuensi VHF dan UHF yang kerjanya diatur olehtuner dan pencari gelombang, selanjutnya sinyal diolah dan dipisahkan antara gambar dan suara, sementara gambar diolah oleh tabung katode dan diteruskan ke layar, sinyal suara diproses untuk dipecah menjadi stereo, untuk kemudian diumpan ke penguat akhir danspeaker.
Perangkat output gambar televisi saat ini menggunakan berbagai teknologi penampil seperti CRTLCDPlasmaDLP, maupun OLED. Sedangkan untuk terminal input tambahan bagi piranti keras lain, unit televisi juga dilengkapi dangan terminal input untuk DVD playerkonsol permainan video dan alat pendengar personal. Terminal input lain yang juga kerap dijumpai termasuk RCAmini-DINHDMISCART, dan D-terminal. Ada juga yang dilengkapi input untuk perekaman suara dan gambar dari acara TV. Sebagian unit TV mewah dilengkapi dengan port Ethernet untuk menerima data dari Internet, seperti nilai saham, cuaca, ataupun berita. Seluruh unit TV yang diproduksi sejak awal 1980-an juga dilengkapi denganremote control inframerah untuk mengontrol saluran siaran, suara, kecerahan, kontras, warna, dll.
Komponen-komponen utama dari sebuah televisi LCD ukuran 19 inci

Penyiaran dan konten pada televisi[sunting | sunting sumber]

Acara[sunting | sunting sumber]

Terdapat berbagai cara untuk menyiarkan konten TV yang dapat disiarkan untuk umum. Setelah diproduksi, langkah selanjutnya adalah memasarkan dan menjualnya kepada pasar manapun yang ingin membelinya. Hal ini secara tipikal terbagi dalam dua tingkatan:
  1. Tayangan Pertama atau Tayangan Perdana — sebuah badan produksi menghasilkan acara yang terdiri dari satu atau beberapa episode yang kemudian ditayangkan dalam sebuah stasiun ataujaringan televisi yang telah membayar untuk produksi itu sendiri ataupun telah menerima lisensi acara tersebut dari produser aslinya.
  2. Sindikasi penyiaran — istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan penggunaan acara selanjutnya (setelah tayangan pertama). Hal ini tidak saja mengatur tayangan lanjutan di negara yang sama (dengan tayang perdananya), tetapi juga penggunaan internasional yang mungkin sudah tidak lagi diurus dan berhubungan oleh produser aslinya. Pada umumnya, organisasi lain (stasiun televisi ataupun individu) akan terikat dalam melakukan sindikasi, dalam kata lain, mereka hanya dapat menjual suatu acara ke suatu pasar secara legal dengan adanya kontrak dengan pemegang hak cipta, pada umumnya adalah produser.

Pembiayaan[sunting | sunting sumber]

Jumlah televisi untuk setiap 1.000 penduduk dunia
  1.000+
  100-200
  500-1.000
  50-100
  300-500
  0-50
  200-300
  Tidak ada data
Cara pembiayaan penyiaran televisi di seluruh dunia secara spesifik berbeda-beda. Namun pada dasarnya, konsep pembiayan yang digunakan adalah sama, yaitu dari pengiklanan, pelisensian (cukai), langganan, dan sebagainya. Secara global, sumber pendapatan stasiun TV berkisar antara 45—50% dari pengiklanan, 40—45% dari biaya langganan, dan 10% dari pembiayaan swasta.[30][31]
Bagi saluran TV berlangganan, demi melindungi pendapatan, biasanya mereka melakukan enkripsi sinyal untuk memastikan bahwa hanya orang-orang yang berlangganan saja yang dapat melakukan dekripsi dan melihat siaran mereka. Sedangkan untuk saluran TV tanpa enkripsi disebut sebagaisiaran gratis (enfree to air / FTA).

Pengiklanan[sunting | sunting sumber]

Penyiaran yang luas membuat televisi menjadi media yang amat menarik bagi para pengiklan. Kebanyakan jaringan dan stasiun televisi menjual beberapa bagian waktu penyiaran kepada pengiklan atau sponsor untuk membiayai jaringan siaran mereka.[32] Harga pengiklanan setiap jaringan berbeda-beda untuk setiap blok waktunya, tergantung dari rating (larisnya acara) yang dimiliki oleh suatu acara yang dihitung melalui survei setiap hari.

Cukai dan lisensi[sunting | sunting sumber]

Di beberapa negara, layanan televisi dibiayai dengan menggunakan sebuah lisensi televisi atau sejenis cukai yang membuat peran iklan dalam pembiayaan menjadi kecil atau bahkan tidak ada. Sebagai contoh, beberapa saluran TV yang sedikit menggunakan iklan atau bahkan tidak sama sekali adalah ABC (Australia), NHK (Jepang), BBC (Inggris), dsb.
BBC Inggris tidak menyiarkan iklan pada salurannya di Britania Raya, namun mereka dibiayai dari lisensi tahunan yang dibayar oleh semua pemirsa. Iuran lisensi ini ditetapkan oleh pemerintah, tetapi BBC tidak bertanggungjawab kepada pemerintah atau dikontrol oleh pemerintah.
Dua saluran utama jaringan BBC ditonton oleh lebih kurang 90% warga Inggris setiap minggu dan menguasai 27% jumlah tontonan keseluruhan,[33] meskipun 85% rumah tangga menerima berbagai saluran, dengan 42% di antaranya menerima sekitar 200 saluran gratis via satelit dan 43% lagi menerima lebih dari 30 saluran melalui layanan Freeview.[34] Lisensi yang membiayai tujuh saluran TV BBC yang bebas iklan kini seharga £139.50 per tahun (setara USD 215). Ketika suatu acara olahraga yang sama disiarkan di BBC dan saluran swasta, BBC selalu berhasil mencatat jumlah penonton terbanyak, menandakan bahwa para penonton lebih suka menonton TV tanpa gangguan dari iklan.
ABC Australia tidak menyiarkan iklan sama sekali (kecuali sebagai materi promo internal) karena telah dilarang dalam Akta ABC 1983. ABC menerima dana pembiayaan dari Pemerintah Australia setiap tiga tahun sekali. Pada Anggaran Belanja Australia 2008/09, ABC menerima $ 822,67 juta.[35] Dana tersebut digunakan untuk seluruh operasional Jaringan Televisi ABC, termasuk radio, online, dan Produksi Internasional. Jaringan ABC juga memperoleh keuntungan dari toko-toko ABC Shop di seluruh negara Australia. Meski dibiayai oleh Pemerintah Australia, kemerdekaan editorial ABC dijamin di bawah hukum.
Di Perancis dan Irlandia, saluran-saluran yang dibiayai pemerintah tetap dapat menyiarkan iklan, namun semua yang memiliki TV harus membayar pajak cukai tahunan (la redevance audiovisuelle).[36]
Di Jepang, Jaringan NHK dibiayai oleh cukai lisensi (dikenal di Jepang sebagai pajak resepsi (受信料 Jushinryō?)). Terdapat undan-undang yang menetapkan bahwa setiap televisi yang menerima siaran NHK diharuskan membayar pajak. Besarnya pajak telah ditetapkan, dengan diskon untuk pekerja kantor dan siswa sekolah, termasuk diskon umum untuk penduduk di Daerah Administrasi Okinawa.

TV berlangganan

Sebagian saluran TV dibiayai oleh pelanggan, oleh karena itu sinyal siaran akan dipancarkan dengan enkripsi untuk memastikan bahwa hanya pelanggan yang membayar yang dapat menikmati siaran Stasiun TV tersebut. Namun, kebanyakan layanan TV berlangganan juga didanai oleh iklan.

Genre

Genre televisi mencangkup bermacam jenis acara yang bertujuan untuk menghibur, memberi pengetahuan, serta mendidik para penonton. Genre hiburan dengan biaya produksi paling mahal biasanya adalah drama dan mini seri.
Di antaragenre-genre hiburan yang paling diminati adalah acara denan genre action seperti yang melibatkan polisi, kriminal, detektif, horor, maupun thriller. Terdapat pula ragam genre drama non-aksi seperti opera sabun. Tontonan fiksi ilmiah dapat tergolong dalam kategori aksi maupun drama, tergantung apakan lebih menonjolkan sisi filosofikal atau sisi petualangan. Komedi juga merupakan jenis tontonan populer, termasuk Sitkom (sitkom) dan animasi acara dewasa seperti Family Guy.
Acara hiburan yang lebih murah antara lain termasuk acara kuis, wawancara, atraksi, dan realitas. Acara kuis menampilkan para peserta memperebutkan hadiah dengan menjawab beberapa soal maupun menyelesaikan teka-teki. Acara wawancara menampilkan wawancara maupun bincang-bincang bersama tokoh-tokoh terkenal seperti artis hiburan, politikus, pengusaha, dll. Acara atraksi menampilkan berbagai hiburan seperti pemain musik, pelawak, tukang sulap, dll. Ada juga acara campuran genre wawancara dan atraksi, terutama acara wawancara tersohor di mana adanya tambahan hiburan di antara segmen-segmen wawancara. Acara realitas memperlihatkan orang-orang biasa (bukan aktor) yang menghadapi tantangan atau pengalaman yang luar biasa, bersaing mendapatkan gelar juara (Akademi Fantasia), dikerjain (Just For Laughs Gags), atau merasakan kehidupan orang-orang yang hidup di bawah garis kemiskinan (Jika Aku Menjadi...). Ada juga jenis acara realitas yang mempertontonkan kehidupan sehari-hari seorang artis (Gugu Gaga Erra) atau artis yang melakukan pekerjaan seperti pada umumnya orang biasa (The Simple Life).

Dampak sosial

Dampak bagi anak-anak

Sejak akhir 1990-an, semakin banyak orang tua yang mengizinkan bayinya menonton televisi seiring dengan semakin banyaknya produk DVD yang diiklankan dapat membantu perkembangan bahasa dan kognitif bayi. Namun, tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa menonton televisi sejak usia dini dapat meningkatkan perkembangan berbahasa anak. Sebaliknya, bukti ilmiah menunjukkan bahwa bayi yang menonton DVD semacam itu memiliki kemampuan berbahasa yang lebih rendah. Selain itu, bila kemampuan anak mengenal huruf dan angka diukur pada usia sekolah, anak yang menonton televisi sebelum berusia 3 tahun memiliki skor yang lebih rendah daripada anak yang tidak menonton televisi sebelum berusia 3 tahun. Demikian pula, semakin banyak anak menonton televisi sebelum usia 3 tahun, semakin tinggi kemungkinannya mengalami masalah perhatian pada usia 7 tahun.[37]

Sebaliknya, menonton acara televisi yang berkualitas dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak usia prasekolah. Acara televisi yang paling banyak diteliti ialah Sesame Street yang menunjukkan efek positif untuk pembelajaran bahasa bila ditonton anak usia 3–5 tahun. Sebagai perbandingan, penelitian menunjukkan bahwa acara televisi tanpa maksud pendidikan—seperti film kartun pada umumnya—tidaklah berhubungan dengan peningkatan kemampuan berbahasa. Setelah remaja, anak-anak yang pada usia prasekolah biasa menonton Sesame Street ternyata meraih nilai pelajaran yang lebih tinggi, lebih banyak membaca buku, dan lebih bermotivasi untuk meraih prestasi dibandingkan dengan remaja yang pada saat berusia prasekolah tidak menonton acara tersebut.[38]
Melalui televisi, anak-anak dan remaja juga dapat belajar mengenai perilaku antikekerasan, empati, toleransi kepada orang dari ras atau etnis lain, dan rasa hormat kepada orang yang lebih tua.[39] Informasi mendidik juga dapat diselipkan dalam program yang populer bagi remaja, misalnya pendidikan mengenai kontrasepsi yang berhasil dilakukan melalui salah satu episode serial televisi Amerika Serikat, Friends.[40]
Namun, menonton televisi juga berpotensi memberikan dampak negatif bagi anak-anak dan remaja, seperti perilaku agresif, penyalahgunaan zat, aktivitas seksual yang berisiko, obesitas, gangguan pola makan, dan menurunnya prestasi di sekolah. Bila di dalam kamar anak terdapat televisi, risiko anak mengalami kelebihan berat badan dan kemungkinan anak merokokmeningkat, anak menjadi kurang membaca dan melakukan hobi lainnya, serta waktu tidur anak berkurang.[39]
Pada tahun 2001, Akademi Dokter Anak Amerika merekomendasikan sejumlah hal untuk mengatasi potensi dampak negatif televisi bagi anak-anak dan remaja, termasuk mengeluarkan televisi dari kamar anak, menghindarkan tontonan televisi dari anak berusia di bawah 2 tahun, serta mendorong orang tua untuk menemani anak menonton televisi dan memantau program televisi yang ditonton anak-anak agar informatif, mendidik, dan tidak berisi kekerasan.[41]

Dampak kesehatan

Karena berkaitan dengan perilaku menetap (sedentary behavior) seperti duduk dan berbaring dalam waktu lama tanpa mengeluarkan energi, terlalu banyak menonton televisi ditengarai berdampak negatif bagi kesehatan. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa menonton televisi dalam waktu lama berasosiasi dengan indeks massa tubuh yang lebih tinggi, tingkat kebugaran yang lebih rendah, dan tingkat kolesterol darah yang lebih tinggi.[42] Semakin banyak seseorang menonton televisi pada saat masih anak-anak, semakin tinggi kemungkinannya untuk mengalami obesitas pada saat dewasa.[43] Menonton televisi dan perilaku menetap lainnya juga berasosiasi dengan semakin tingginya risiko kanker kolorektalendometrialovarium, dan prostat[44] serta risiko penyakit kardiovaskular.[45]